"AUTIS BISA DISEMBUHKAN"
FAKTOR GENETIK dianggap sebagai satu-satunya penyebab autisme sehingga
penderitanya dianggap tidak bisa disembuhkan namun bukti-bukti yang
sekarang muncul menunjukkan ada peluang untuk penyembuhan karena
gangguan itu tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik melainkan juga
dipengaruhi faktor lingkungan.
Pada peringatan Hari Peduli Autisme
Sedunia di Jakarta, Rabu (2/4), dr. Melly Budiman SpKJ dari Yayasan
Autisma Indonesia mengatakan hal itu juga menunjukkan adanya peluang
penyembuhan dan perbaikan kondisi bagi penyandang autisme.
“Autisme
memengaruhi otak dan tubuh. Jika gangguan pada tubuh dapat disembuhkan
maka itu akan membantu memperbaiki otak pula,” katanya dan menambahkan
bahwa hal itu didukung pula oleh fakta tentang banyaknya anak autistik
yang “menyembuh”.
Lebih lanjut dia menjelaskan, anak dengan gangguan
spektrum autistik (Autistic Spectrum Disorder/ASD) biasanya mengalami
gangguan pada saluran pencernaan, sistem kekebalan tubuh, susunan syaraf
pusat dan proses detoksifikasi.
Mereka, ia melanjutkan, juga alergi
terhadap banyak jenis makanan, keracunan logam berat (Hg,Pb,As,Cd) dan
kondisi biokimiawi tubuhnya terganggu. “Bila semua gangguan di tubuhnya
dapat disembuhkan, maka otaknya akan bisa lebih berfungsi dengan baik,”
katanya. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa yang terpenting dalam hal ini
adalah mendeteksi dan mendapat diagnosa gangguan tersebut sedini
mungkin.
Semakin awal seorang anak terdiagnosa dan mendapat terapi
yang tepat, menurut dia, semakin besar kesempatannya untuk kembali ke
jalur perkembangan yang normal. Penatalaksanaan komprehensif bagi
penyandang autisme, katanya, meliputi perbaikan tubuh dari dalam
(penatalaksanaan biomedis), medikamentosa (obat) bila diperlukan dan
tatalaksana non-medis seperti terapi perilaku, wicara, okupasi,
integrasi sensoris dan yang lainnya.
“Tak ada satu jenis obatpun
yang bisa menyembuhkan autisme,” tambahnya. Ia menjelaskan pula bahwa
keberhasilan penyembuhan atau perbaikan gangguan autisme tergantung pada
banyak faktor seperti berat atau ringannya gangguan pada otak, berat
atau ringannya gangguan pada tubuh, kecepatan anak terdiagnosa serta
penanganan dini, tepat, terpadu dan intensif.
“Banyak anak mengalami
perkembangan yang luar biasa, namun banyak pula yang tidak berkembang
dengan baik,” katanya. Ia menjelaskan pula bahwa dalam hal ini orang tua
penyandang autisme membutuh dukungan dari dokter, terapis dan terutama
masyarakat supaya bisa tegar menghadapi keadaan anaknya dan tidak
berputus asa.
“Karena itu kami mengimbau masyarakat untuk lebih
memahami apa itu autisme, dan tidak mengolok-olok atau melecehkan
individu autistik, tetapi lebih bersikap toleran dan membantu, untuk
bersikap empatik terhadap orang tua anak penyandang autisme dan mengerti
kesulitan yang mereka hadapi,” katanya.
Pengelola sekolah, kata
dia, hendaknya juga memberi kesempatan pendidikan kepada anak penyandang
autisme yang memang layak dan mampu. “Dan pemerintah tentunya harus
memberi jaminan dalam bidang kesehatan, pendidikan dan terapi yang
terjangkau oleh semua golongan masyarakat,” demikian dr. Melly.
sumber : antara
No comments:
Post a Comment